Hidup dari kacamata pelajar muda.

Thursday, January 21, 2010

Saya dan bunga.

Saya bukanlah penyuka bunga (sebagai hadiah). Mungkin iri, mungkin jealous sama orang yang dapet bunga di hari valentine, atau mungkin memang karena alergi serbuk bunga, terserah mau bilang apa , tapi setiap kali saya melihat bunga sebagai barang/hadiah yang ada di otak saya adalah keserakahan manusia.


Why the harsh statement? Menurut saya manusia menginginkan keindahan bunga buat dikasih orang lain (kecuali bunga untuk melayat atau kepentingan upacara2 adat lainnya) terpikir kalau manusia itu sungguhlah egois.

Kenapa bunuh, cabut dan memendekkan umur sang bunga hanya itu nyenengin orang? Apa tidak bisa dengan cara yang lain? Bunga itu layak di hidup di tempat asalnya, hidup secara alami dan teratur! Bukan cuma untuk ‘diternakkan’ diurus dan dipelihara di ladang bunga (yg nantinya mungkin dikirim ke toko bunga) terus dijual ke kalangan umum yang belum tentu bisa merawat.

Paling kalau sampe ditangan orang, bunga itu dipuji2, dipamer2in kalau pacarnya baru ngasih bunga.. abis itu? Dirawatkah? Di taruh di pot, diberi pupuk, dipangkas, diajak bicara, dijemur dan diawasi dari serangga gak?

Mungkin bunga itu tumbuhan. Manusia bisa seenaknya berlaku semena-mena. Mungkin bunga itu bukanlah ciptaan Tuhan yang berjiwa (menurut bbrapa teori). Mungkin karena bunga tidak bisa berbicara dan meronta menolak untuk dipangkas, dirias lalu dijual.

Kalau memang kita menghargai bunga, ada kan baiknya kalau sehabis dibeli lalu dirawat benar2.?

Ps. Tapi apa buket bunga apa itu msih hidup?

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home