Arti Blog Itu dan Teorinya

Sekarang ini gw aktif banget di blog ini, daripada yang satunya.

Hoho, abis yang satunya, selain gw kadang udah abis ide mau tulis apa, blog itu pernah dibaca guru ekonomi gw pas gw ngritik dia tentang cara nilai dia yang bagiku tidak adil.
Huuuh, nyesel deh, untung saya nulisnya nggak kasar-kasar banget.
Susah-susah seneng punya nama yang jarang, guruku pas secondary school ngaku dia tau blog saya gara-gara "tinggal search di google". Waaa!!

Anyway, senang punya blog karena bisa mendokumentasikan memori yang pingin gw baca lagi di masa mendatang. Gw bisa bebas berpendapat (tapi jangan kebablasan).
Gw agak kurang setuju sama blog yang terlalu teoritis, karena memang dalam hidup itu teori terkadang tidak terlalu sejalan dengan kenyataan.
Teori bisa mengarahkan, tetapi tidak menentukan.

Dua kategori blogger itu:
1 yang informatif.
2 yang naratif.

dan selama gw 4 tahun bikin blog, gw sih lebih ke naratif ya?
Go with the flow aja, kejadian menarik, kisah2 apa lah, lucu gw usahakan mendokumentasi. Jujur sajalah kalau cerita..Relate sama audience juga.

Gw juga nggak pernah begitu setuju sama teori, karena teori terkadang palsu.
Di Fisika udah terbukti, teori hanya bisa berjalan kalau ada kondisi.
di dunia nyata, teori nggak berlaku.
Dosen gw sendiri sering bilang malahan
"apa yang kau pelajari disini mah bisa kamu lupakan saat kamu kerja nanti."

Dunia yang sebenernya tidak pernah terpaku teori.
Mark Zuckerberg (pembuat Facebook yang sukses itu)
sama Bill Gates (tahu kan? om saya itu lo!) saja ternyata Harvard drop-out yang keluar dari kuliahnya karena tidak setuju dengan hal-hal yang bersifat teoritis.
Dan mereka sukses, karena asas mereka praktisi, bukan teoritis.

Kita semua tahu teorinya, tapi ngamalin kan susah ya?

Jadi, gw sih cuma berpegang 1 teori, Buku Kehidupan. Book of all books. Selebihnya, I go with the flow.
Mudah2an di masa mendatang saya bisa sukses, bukan berdasarkan teori saja. Tapi karena emang saya punya potensi untuk bisa praktikal.